Kindness
“Only
one word, but it has many and wide of meaning”.
Pastinya
kalian pernahlah melakukan suatu hal kebaikan, iya bukan? Bahkan
sejahat-jahatnya orang di dunia ini walaupun hanya sekali dalam seumur hidupnya
pasti dia pernah melakukan hal yang baik. Karena pada dasarnya, sejak pertama
kali manusia di lahirkan ke muka bumi, kita telah diberikan hati nurani yang
bersih yang mana hati ini selalu menginginkan agar terus berbuat hal kebaikan
di dunia.
Lalu
kenapa di zaman sekarang ini kita sering menemukan kejahatan bertebaran
dimana-mana ? Bahkan yang lebih jauh menyeramkan sekarang ini banyak manusia
yang bermuka dua. Anda tau kan maksudnya? Ya orang semacam ini berbuat kebaikan
semata-mata demi menjadi pusat perhatian ( agar dipuji oleh banyak orang ), dan
yang lebih parah saat niat kebaikan itu mereka lakukan semata-mata hanya
demi mengharapkan suatu hal untuk diri
mereka pribadi dan menyakiti orang lain ( memanfaatkan orang ) .
Jika
saya berspekulasi, mungkin mereka melakukan itu karena sifat pribadi mereka
yang memang seperti itu dan saya yakin tidak ada suatu tindakan yang dilakukan
tanpa alasan. Tapi sebagai sesama umat manusia,
yang memiliki rasa untuk saling menasihati dan memberitahu mana yang
salah dan mana yang benar itu sah-sah saja
terlebih jika itu kita tujukan untuk
orang-orang yang dekat dengan kita. Dan usahakan jangan sampai memaksa
atau membuatnya hingga tersinggung apalagi sampai kita marah jika suatu saat
mereka malah mengabaikan dan tetap pada pendiriannya. Karena itu hak mereka sih, setiap manusia di
berikan kebebasan untuk bertindak maupun berekspresi dan biarlah mereka masing
– masing yang mempertanggung jawabkannya nanti di suatu hari kelak. Saya juga
tidak mau terlalu pusing memikirkan itu, saya cukup fokus dengan apa yang saya lakukan
sekarang, karena apa yang akan saya bahas kali ini tidak akan membicarakan
mengenai keburukan seseorang ataupun
pengalaman saya dalam menasihati seseorang. Saya akan berbicara tentang
kebaikan itu sendiri, apa makna dan pengaruh kebaikan bagi hidup saya….
Kebaikan,
sebenarnya saya hingga sekarang masih cukup sulit mendefinisikan arti kata ini.
Karena yang selama ini saya lakukan hanya berupa (tindakan) yang mana terus
saya usahakan untuk diterapkan dalam kehidupan
saya sehari-hari, jadi mungkin apabila saya simpulkan menurut pemikiran
saya kebaikan itu sendiri berarti, “ saat dimana kita melakukan suatu tindakan
yang mana, tindakan itu bermanfaat bagi orang lain dan tanpa mengharapkan
imbalan apapun itu (ikhlas) ”
Seiring
berjalannya waktu , di usia saya yang ke 19 tahun ini. Banyak sekali
peristiwa-peristiwa yang setelah saya
telaah dan ambil hikmahnya ternyata memberikan gambaran tentang arti kebaikan
itu sendiri sejalan dengan tumbuhnya kedewasaan saya.
Karena
itu, izinkanlah saya untuk berbagi
sedikit kisah cerita yang nyata saya alami dalam kehidupan saya. Kebaikan,
tentunya kita bisa mengenal seperti apa itu perbuatan baik setelah kita
mempelajarinya melalui sebuah sumber , atau justru menyaksikan secara langsung
tentang kebaikan itu sendiri melalui tindakan seseorang. Dan sama halnya bagi
saya, saya sungguh beruntung bisa mengenal dan dekat dengan sosok seseorang
yang bisa mengajariku akan apa itu arti kebaikan hati yang sesungguhnya dia
adalah sosok teladan bagiku hingga sekarang dan sampai kapanpun itu dialah Alm.nenekku
tercinta.
Beliau
adalah tipe orang yang sangat penyabar, dan sayang sekali terhadap cucu-cucunya.
Bisa dibilang aku sebagai cucu yang
paling tua dan wanita satu-satunya yang
paling sangat di sayang oleh beliau itu juga mungkin karena aku pernah tinggal
bersamanya selama kurang lebih 2 tahun ya hehehe. Selain terhadap suami, cucu
dan anaknya yang hanya tinggal satu ( Ibuku ) . Kepada anggota keluarga besar
lainnya, tetangga, bahkan sampai kepada orang yang baru dikenalnya sepintaspun
dia tidak tanggung-tanggung untuk memberikan kasih sayangnya, baik itu berupa
perhatian, bantuan, nasihat, dll. Dari situlah aku kagum akan sosoknya , tapi
ada satu yang saya sayangkan dari sosok beliau, beliau itu terkadang suka mengabaikan kesehatan dan perasaannya
sendiri demi membahagiakan atau membantu orang lain. Sehingga tak jarang juga
ada beberapa orang yang memanfaatkan kebaikannya ini demi kesenangan mereka
semata.
Jika
mengingat itu rasanya aku selalu ingin menangis, iba terhadap beliau dan kadang
aku menyesal akan diriku sendiri. Semasa hidupnya beliau kenapa aku belum bisa
memberikan perhatian lebih padanya, kenapa aku belum bisa membuatnya benar-benar
bahagia dan kenapa aku belum bisa mewujudkan impiannya . Aku ingat benar beliau
selalu berkata seperti ini padaku “ Ara, belajar yang rajin yah, ibadahnya juga jangan sampai lupa kalau bisa
ditingkatkan . Semangat ! Kamu punya potensi besar maka dari itu nenek yakin
kamu akan jadi orang yang besar suatu hari nanti. Jadilah anak dan sosok kakak yang
baik terutama buat orang tua dan adik-adikmu dulu. Jika nenek masih ada umur,
ingin sekali nenek melihatmu bahagia dengan kesuksesanmu, bahagia saat kamu
menemukan pasangan hidupmu kelak , berkeluarga , memiliki anak .Aduh nenek
bakal excited banget! pokoknya doaku selalu menyertaimu dan yang terbaik
untukmu”.
Kalimat
dan nasihat itu selalu aku ingat hingga sekarang meskipun kini beliau sudah
tidak ada di dunia ini, disampingku L.
Aku benar-benar akan merindukannya dan berjanji pada diriku sendiri aku pasti
bisa mewujudkannya dan beliau pasti bisa melihatnya darisana . Dan satu lagi
yang membuatku semakin sadar adalah ketika hari meninggalnya , tepatnya di
tanggal 8 Februari 2015 silam aku masih ingat benar tanggal meninggalnya hanya
berbeda 5 hari dari tanggal kelahirannya. Aku sudah benar-benar mempersiapkan
ingin memberikan suatu hadiah untuknya tapi mau dikata apa ketika Tuhan sudah
mentakdirkan beliau untuk kembali aku hanya
bisa pasrah dan yakin jika ini memang yang terbaik untuknya.
Dihari
kepergiannya itu, aku kaget melihat banyak sekali tamu yang berdatangan untuk
memberikan doa dan menyampaikan ungkapan bela sungkawa. Mereka menangis, tidak
menyangka jika beliau pergi secepat ini dan ada satu ucapan menarik yang aku ingat, dan hampir sebagian besar dari
mereka berkata seperti ini “ Beliau orang yang sangat baik, sayang sebenarnya
orang seperti beliau pergi duluan tapi yah ini mungkin bentuk kecintaan Tuhan
terhadapnya sehingga menginginkan orang seperti beliau segera kembali di
sisiNya. Saya beruntung bisa bertemu beliau walau tidak mengenalnya secara
dekat tapi kebaikannya yang sangat tulus itu masih saya ingat sampai sekarang
dan saya berterima kasih akan itu. Semoga beliau di tempatkan di tempat yang
terbaik disana”
Kamu
tau? ucapan itu seakan menjadi sebuah petir yang sangat keras menyentuh dan membuka
naluri hatiku. Sejauh inikah kedahsyatan dari perbuatan baik yang dilakukan
secara tulus ? Disitu akupun lagi-lagi menangis , aku kagum akan sosok beliau,
sangat bahagia bisa menjadi cucunya. Ternyata saat kita tiada kelak , apa yang
dikenang orang tentang kita bukanlah rupa kita yang menarik, bukan harta kita
yang berlimpah, dan bukan juga kepopuleran kita yang luar biasa terkenal, tapi
hanya satu yaitu kebaikan , perbuatan baik yang dilakukan secara tulus.
Darisitulah
awal mula ku meneguhkan pendirianku, untuk mulai memperbanyak melakukan
kebaikan secara ikhlas. Do good and good will come to you and In fact when you
do good, it is for yourself not others. Dan
jika suatu saat benakmu berkata atau ingin melakukan suatu tindak kejahatan
pikirkanlah dua kali bahkan lebih karena sangat sakit rasanya mendapatkan perlakuan
jahat dari seseorang .Terima kasih Tuhan kau memberiku sosok nenek yang sangat
luar biasa.
Itulah
sepenggal kisah cerita dari ku, untuk kalian yang membacanya saya berharap
semoga apa yang saya sampaikan ini bisa menginspirasi kalian terutama untuk selalu
melakukan kebaikan, jangan pernah takut atau ragu untuk melakukannya justru
berlomba-lombalah untuk melakukan kebaikkan. Yakinlah Tuhan bersamamu dan kamu
melakukan semua itu semata-mata demi Tuhan. Karena Tuhan akan membalas
kebaikanmu lebih dari apa yang telah kamu lakukan , dan aku percaya akan itu. Dan
pastinya dalam kehidupan kalian masing-masing kalian juga memiliki sosok
tauladan, orang-orang terdekat yang menginspirasimu.
Sebenarnya,
dalam kehidupanku tidak hanya sosok seorang nenek yang aku jadikan panutan. Kedua
orang tuaku, kakek, keluarga , sahabat, guru, bahkan orang yang sepintas aku
kenal pun bagiku mereka adalah contoh teladan yang baik. Intinya ambilah sisi
positif dari mereka yang tidak kita miliki dan cobalah untuk melakukannya .
Akhir
kata, saya mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam tulisan ini, karena saya
sendiri masih dalam proses pembelajaran dan saya akan selalu berusaha keras
untuk meningkatkan kemampuan menulis saya. Ambil saja yang baiknya yang
buruknya jangan ok hehehe. Satu lagi, hargailah penulis yah, saya sangat senang
jika suatu saat postingan ini bisa tersebar dimana-mana tapi ada baiknya minta
izin terlebih dahulu jika ingin men-share , karena apa yang saya tulis ini
benar-benar berdasarkan hasil pemikiran saya dan itu tak mudah bagi saya untuk
melakukannya. So, jangan asal copy-paste atau main ngaku ini tulisan kalian,
ingat kebaikan jangan berbuat jahat terhadap orang, ok ^^
Sampai
berjumpa di tulisan selanjutnya. Semoga hari anda menyenangkan , awali hari
dengan senyuman dan buatlah kebaikan ! Bye J